Pelet memiliki keberagaman bentuk yang berperan penting dalam pemberian pakan dan nutrisi berbagai hewan ternak. Beragam bentuk pelet tersebut dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap sistem pencernaan, perilaku makan hewan ternak, dan memengaruhi kesehatan hingga pertumbuhan mereka secara menyeluruh. Penyebab hal tersebut karena setiap hewan ternak memiliki sistem pencernaan yang berbeda-beda sehingga proses mencerna makanannya pun berbeda.

Misalnya, pelet berbentuk silinder sangat cocok untuk sapi karena menyediakan sumber nutrisi yang konsisten. Sistem pencernaan pada sapi yang unik telah dirancang untuk memecah dan mengekstrak nutrisi dari makanan nabati sehingga penyerapannya maksimal. Sebaliknya, pelet berbentuk bola lebih cocok untuk hewan kecil seperti ikan. Bentuk pelet yang bulat memudahkan kambing untuk menelannya dan melepaskan nutrisi secara merata. Selain itu, pelet berbentuk pipih sering kali diberikan untuk unggas karena mudah terpecah dan terserap.

Dengan demikian, pemilihan bentuk pelet sangat penting dalam memastikan kesejahteraan ternak yang optimal. Para peternak harus menyesuaikan praktik pemberian pakan yang cocok dengan kebutuhan serta jenis hewan ternak mereka. Pemilihan bentuk pelet yang tepat akan membantu perkembangan hewan karena menerima nutrisi yang sesuai untuk tumbuh dengan sehat.

Mengapa Bentuk Pelet Berpengaruh Pada Pencernaan Hewan?

Bentuk pelet secara signifikan dapat mempengaruhi pencernaan hewan dan kinerjanya secara keseluruhan. Berikut merupakan beberapa poin penting.

  • Kecepatan pencernaan ditentukan ukuran pelet. Pelet yang lebih kecil terurai lebih cepat daripada pelet yang lebih besar meskipun kandungan nutrisinya sama.
  • Pelet dengan ukuran besar umumnya memiliki daya cerna yang mudah terutama bila diberikan pada hewan yang sudah dewasa. Sebaliknya, hewan yang masih muda membutuhkan pelet dengan partikel yang halus karena sistem pencernaan belum berkembang.
  • Ukuran pelet yang optimal dapat meningkatkan FCR, yaitu rasio pakan yang dikonsumsi terhadap pertambahan bobot.
  • Hewan ternak cenderung menyukai pelet karena bentuknya pekat dan palabilitasnya lebih baik sehingga dapat meningkatkan konsumsi pakan dan kinerja hewan secara keseluruhan.

Bentuk-Bentuk Pelet

1. Pelet Silinder

Pelet berbentuk silinder umumnya berpenampang melingkar. Bentuknya dapat sedikit lonjong atau elips namun tetap mempertahankan diameter yang konsisten. Produksi pelet ini melalui proses ekstrusi, yaitu ekstrudat dipotong menjadi beberapa bagian dan kemudian dibulatkan melalui tumbukan dengan dinding dan pelat spheronizer.

Bentuk pelet ini cocok untuk hewan ruminansia seperti sapi dan kambing. Hewan ruminansia merupakan sekelompok hewan herbivora dengan sistem pencernaan yang unik dan rumit. Baca selengkapnya di Ciri, Jenis, dan Tips Budidaya Hewan Ruminansia!

Hewan-hewan tersebut cocok dengan pelet silinder karena sistem pencernaan mereka disesuaikan dengan pola makan jenis hewan herbivora. Oleh karena itu, proses pemecahan dan pengekstrakan nutrisi dari pelet dapat terjadi secara efektif.

2. Pelet Bulat

Pelet dengan bentuk bulat memiliki kelengkungan yang seragam dan diameter konstan ke segala arah. Produksinya melalui proses spheronisasi, yaitu ekstrudat terpecah menjadi segmen silinder kecil dan kemudian dibulatkan melalui tumbukan terus menerus. Proses tersebut melibatkan gesekan dan tumbukan berkecepatan tinggi untuk mencapai bentuk bola yang diinginkan.

Hewan ternak yang cocok dengan pelet ini adalah berbagai jenis ikan seperti lele. Rancangan bentuk pelet ini sesuai dengan ukuran mulut ikan sehingga pemberian pakan dan pertumbuhannya dapat efisien. Selain itu, pelet ini juga untuk ikan pemakan plankton karena mengandung asam lemak dan protein yang tinggi,

3. Pelet Crumble

Pelet hancur atau dikenal dengan pelet crumble adalah pelet yang terpecah menjadi partikel sebuah butiran yang lebih kecil (bahkan sampai butiran yang halus). Proses pembuatannya adalah dengan cara memasukkan pelet ke dalam alat penghancur pelet untuk mengurangi ukuran dan menghasilkan pakan yang lebih hancur.

Bentuk pelet ini sering diberikan pada berbagai jenis unggas, di antaranya ayam dan burung karena lebih mudah dikonsumsi dan memberikan asupan nutrisi yang seimbang. Unggas-unggas tersebut cenderung mudah mencerna pakan yang halus atau berbentuk remahan sehingga pencernaannya pun menerima nutrisi dengan baik.

Cara Membuat Pelet

Pembuatan pelet harus melewati berbagai proses untuk menjamin hasil produksi pelet memiliki kualitas yang tinggi. Untuk mencapai hasil yang memuaskan, maka butuh mesin pencetak pelet yang berkualitas pula. Zvezda Industries menawarkan mesin pembuat pelet berbagai bentuk yang akan memudahkanmu mencetak berbagai bentuk pelet sesuai dengan hewan ternak. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan pelet dengan mesin pelet dari Zvezda.

Pertama-tama, proses dimulai dengan penghancuran bahan-bahan seperti tepung ikan, bungkil kelapa, dan sebagainya. Kemudian bahan-bahan tersebut dikurangi kadar airnya dengan menggunakan pengering hingga mencapai 12%. Setelah kering, bahan-bahan tersebut dicampur dengan bahan pengikat lainnya jika diperlukan.

Kedua, masuk ke proses peletisasi dengan menggunakan die dan roller pada mesin pelet. Bahan dimasukkan ke dalam ruangan dan cetakan serta roller bekerja sama untuk mengompres dan membentuk bahan menjadi bentuk pelet yang diinginkan. Mesin pembuat pelet dari Zvezda menyajikan tiga pilihan bentuk pelet, yaitu besar (pelet silinder), sedang (pelet bulat), dan halus (pelet crumble). Ketiga bentuk pelet tersebut dapat dihasilkan dengan beragam ukuran sesuai dengan kebutuhan peternak.

Ketiga, selama proses pembuatan diharapkan untuk mengontrol bahan, tingkat kelembapan, dan kondisi agar produksi pelet bagus. Hal-hal tersebut perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja mesin sekaligus hasil produksi pelet.

Bagaimana ‘nih para peternak? Apakah kamu tertarik mencetak pelet sendiri dengan mesin pembuat pelet dari Zvezda? Kunjungi zvezda.id untuk penunjang ternakmu!