Pelet apung adalah salah satu jenis pakan ikan yang dengan rancangan mengapung di permukaan air ketika disebarkan pada kolam. Umumnya, pembuatan pelet ini menggunakan proses ekstrusi, yaitu melibatkan pemanasan dan pemberian tekanan pada bahan pakan untuk menghasilkan produk yang ringan.
Karakteristik Pelet Apung
1. Kemampuan Mengambang
Pelet yang mengapung dapat mempertahankan daya apungnya selama beberapa jam sehingga ikan yang berada dalam kolam dapat memakannya di permukaan air. Hal tersebut memudahkan peternak untuk memantau kondisi pemberian pakan sekaligus menyesuaikan jumlah pemberian pakan.
2. Kandungan Nutrisi
Formulasi pelet apung kerap kali menggunakan dengan bahan-bahan berkualitas tinggi seperti tepung ikan, ekstrak kacang tanah, jagung, beras pecah, gandum, sorgum, minyak ikan, dan minyak kedelai. Bahan-bahan pembuatan pelet tersebut memberikan nutrisi penting untuk pertumbuhan dan kesehatan ikan.
3. Proses Pembuatan
Proses ekstrusi melibatkan pencampuran bahan-bahan pakan dengan air dan uap yang kemudian memaksanya melewati cetakan. Tujuannya adalah menciptakan bentuk dan tekstur yang diinginkan. Proses ini dapat lebih mahal apabila untuk disiapkan dan dijalankan daripada pembuatan pelet tenggelam secara tradisional
Kelebihan Pelet Apung
Pelet apung merupakan pilihan pakan yang populer di kalangan peternak ikan sebab memiliki beberapa kelebihan. Berikut adalah di antaranya.
1. Pengurangan Limbah
Sisa pelet apung yang tidak termakan oleh ikan akan tetap utuh sehingga dapat diamati oleh peternak ikan. Hal tersebut dapat mengurangi limbah dan mencegah potensi adanya pencemaran air pada permukaan kolam.
2. Penaikan Tingkat Kecernaan
Pelet apung melalui proses ekstrusi yang dapat membantu memecah pati dan menaikkan tingkat kecernaan pada ikan. Pelet apung menghasilkan penyerapan serta pemanfaatan nutrisi yang lebih baik.
3. Rasio Konversi Pakan (FCR) Lebih Baik
Pelet apung dapat membantu mengurangi jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sama. Selain itu, FCR lebih baik dapat menekan biaya pengeluaran yang dibutuhkan untuk pakan.
4. Peningkatan Observabilitas
Sifat pelet apung yang mengambang memungkinkan peternak ikan memantau kebiasaan pemberian pakan serta menyesuaikan tingkat pemberian pakan. Oleh karena itu, peternak ikan dengan lebih mudah memastikan pertumbuhan dan kesehatan secara optimal.
Bahan Alami Pembuatan Pelet Apung
Pelet apung terbuat dari berbagai macam bahan alami. Berikut adalah beberapa bahan alami yang sering dipakai sebagai bahan utama pembuatan pelet apung.
1. Dedak
Dedak adalah hasil dari proses penggilingan padi yang terdiri dari lapisan sebelah luar butiran padi dengan sejumlah biji. Dedak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pelet apung karena kandungan energinya yang tinggi, harganya murah, dan ketersediaannya melimpah. Kandungan dalam dedak tersebut mampu membantu meningkatkan kualitas pelet.
2. Gandum
Gandum adalah tanaman gandum yang berbentuk biji-bijian. Gandum memiliki kandungan karbohidrat, serat, vitamin B, dan berbagai zat mineral. Olahan gandum terdapat berbagai bentuk seperti tepung gandum dan sirup gandum yang dapat digunakan sebagai bahan baku pelet ikan.
3. Sorgum
Sorgum adalah tanaman berupa biji-bijian serbaguna yang dapat diolah menjadi berbagai macam produk. Pada konteks pembuatan pelet apung, sorgum digunakan sebagai bahan utama untuk sumber energi karena kadar karbohidrat dan protein yang tinggi. Selain itu, sorgum juga memiliki lemak, kalsium, dan fosfor yang pening bagi pertumbuhan ikan.
4. Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa adalah sisa berserat dan bergizi setelah daging kelapa diekstraksi. Bahan ini merupakan produk sampingan dari pengolahan kelapa dan dapat digunakan sebagai bahan pakan dalam berbagai produk. Bahan ini kaya akan protein dan serta yang penting bagi pertumbuhan hewan. Fungsi bungkil kelapa sebagai bahan pembuatan pelet apung adalah untuk meningkatkan nilai gizi dan daya apungnya.
5. Tepung Ampas Tahu
Ampas tahu adalah produksi dari sisa tahu yang dapat mencemari lingkungan. Ampas tahu umumnya diolah menjadi tepung yang mengandung tinggi serat dan rendah lemak. Tepung ampas tahu melalui proses fermentasi dengan menggunakan jamur untuk memecah nutrisi kompleks menjadi lebih sederhana sehingga mudah diserah oleh hewan. Tepung ini berfungsi sebagai pendorong pertumbuhan dan kesehatan ikan.
6. Tepung Kedelai
Tepung kedelai merupakan bahan penting dalam pembuatan pelet apung. Tepung ini mengandung sumber protein yang tinggi yang penting untuk nutrisi ikan. Fungsi dari tepung kedelai adalah sebagai bahan pengikat, membantu menyatukan pelet, dan mempertahankan bentuk pelet.