Lanskap energi sedang mengalami perubahan yang sigfinikan karena adanya peningkatan kebutuhan akan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Industri pelet kayu (wood pellet) yang memimpin pada perubahan ini dan menjadi pemain utama di pasar energi global.

Pelet kayu terbuat dari limbah kayu seperti serbuk gergaji dan serutan kayu yang dipadatkan. Kegunaannya adalah sebagai sumber bahan bakar, pemanas, dan pembangkit listrik. Adanya kemajuan teknologi dan metode produksi terkini, membawa industri ini ke tingkat uang lebih tinggi dan menjadikan pelet kayu sebagai pilihan yang layak dan menarik bagi produsen dan konsumen.

Saat pemerintah dan perusahaan beralih ke sumber energi terbarukan untuk memenuhi standar emisi yang semakin ketat dan mengurangi jejak karbon, pelet kayu berperan penting dalam transisi ini. Pelet ini merevolusi industri energi dengan menyediakan alternatif bahan bakar yang berkelanjutan.

Lantas, muncul pertanyaan mengenai wood pellet, dari apa bahan dasar pembuatannya, alasan menjadi opsi alternatif, dampaknya terhadap industri energi, dan produsennya. Yuk, kita ulas jawabannya bersama-sama!

Bahan Dasar Pelet Kayu

Proses pembuatan wood pellet membutuhkan bahan dasar yang berkualitas. Perlu memerhatikan jenis pohon yang akan digunakan karena tidak semuanya dapat menjadi bahan pelet ini. Berikut adalah beberapa jenis pohon yang digunakan.

1.    Pohon Kaliandra Merah

Kayu yang dihasilkan oleh pohon kaliandra merah mampu menghasilkan kalor tinggi saat dibakar, yaitu 4,7 kkal. Pohon ini juga memiliki kadungan air yang sedikit sehingga cocok menjadi bahan dasar pembuatan wood pellet.

2.    Pohon Turi

Nilai kalor dari kayu pohon turi hampir setara dengan pohon kaliandra merah, yaitu 3,965 kkal. Pohon ini sangat familier di Indonesia sehingga mudah ditemukan.

3.    Pohon Kelapa Sawit

Kayu dari pohon kelapa sawit merupakan sumber biomassa yang signifikan untuk pelet kayu. Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit dengan total luas sekitar 8 juta hektar, jadi menghasilkan limbah kayu dalam jumlah besar.

4.    Pohon Mahoni

Kayu pohon mahoni memiliki ketahanan yang cukup lama yang cocok untuk bahan dasar pelet kayu. Pohon ini memiliki karakteristik pembakaran yang baik, yaitu kerapatan tinggi, kadar air rendah, dan nilai kalor tinggi.

Alasan Pelet Kayu Dipilih

Pelet kayu menjadi pilihan energi alternatif terbarukan bukan semata-mata tidak memiliki alasan. Ada beberapa faktor utamanya, di antaranya adalah sebagai berikut.

1.    Kandungan Kelembapan Rendah

Pelet kayu memiliki kadar air yang rendah sehingga mengurangi risiko tumbuhnya jamur dan bakteri. Hal tersebut menjadikannya sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan.

2.    Intensitas Karbon Kecil

Intensitas karbon pada pelet kayu lebih kecil daripada bahan bakar fosil tradisional lainnya. Pelet ini pun dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap lingkungan.

3.    Permintaan Global

Meningkatnya permintaan energi terbarukan untuk pembangkit listrik, pemanas ruangan, dan proses industri, mendorong pertumbuhan pasar pelet kayu. Hal tersebut membuka peluang ekspor pelet kayu untuk memperoleh keuntungan. Baca artikel Ekspor Pelet Kayu: Peluang dan Tantangan untuk bahasan selengkapnya.

4.    Efektivitas Biaya

Penggunaan bahan pembuatan wood pellet lebih mudah didapatkan dan murah sehingga menjadikannya alternatif yang hemat biaya untuk menghasilkan energi.

Gabungan faktor-faktor di atas merupakan alasan meluasnya industri wood pellet sebagai sumber energi terbarukan. Wood pellet melakukan perubahan pada sektor energi dengan menyediakan alternatif bahan bakar yang lebih bersih, berkelanjutan, dan hemat biaya.

Dampak Pada Industri Energi

Wood pellet diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap industri energi, khususnya dalam hal energi terbarukan dan mitigasi perubahan iklim. Penggunaan pelet tersebut sebagai bahan bakar alternatif menawarkan opsi yang lebih berkelanjutan. Pergeseran ini terjadi karena adanya permintaan energi terbarukan dan kebutuhan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Selain hal tersebut, industri wood pellet telah mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan diperkirakan permintaan pelet ini tersebut akan mencapai $19,5 miliar pada tahun 2028. Hal tersebut menyebabkan terbukanya peluang bisnis sehingga banyak produsen dan pengekspor wood pellet yang bermunculan. Hasilnya pun cukup menjanjikan, selain profit yang besar, bisnis tersebut dapat berkontribusi terhadap revolusi hijau.

Akan tetapi, industri wood pellet juga mendapat kritik dan kontroversi. Ada yang berpendapat bahwa pemanenan dan pembakaran wood pellet menimbulkan dampak negatif. Mereka merujuk pada produksi wood pellet yang berlebihan dapat menyebabkan hutan gundul dan polusi udara. Meskipun demikiran, industri ini terus berkembang dan dampaknya terhadap industri energi kemungkinan akan semakin signifikan di tahun-tahun mendatang.

Produsen Mesin Pelet Kayu

Tak hanya wood pellet saja yang beredar di pasaran, mesin pembuat wood pellet pun juga berkembang pesat. Produsen mesin tersebut berperan penting dalam menyediakan alat dengan kualitas tinggi yang dapat secara efisien mengolah bahan limbah kayu menjadi wood pellet. Kemajuan teknologi mesin wood pellet telah meningkatkan produksi secara signifikan sehingga layak untuk penggunaan komersial. Produsen mesin wood pellet telah mengembangkan serangkaian alat pengoperasian dengan berbagai kapasitas produksi dan sumber biomassa. Tujuannya untuk memastikan bahwa industri dapat memenuhi permintaan pelet tersebut yang terus meningkat.

Berkaitan dengan tujuan tersebut, Zvezda Industries telah menciptakan mesin pelet biomassa sebagai respons berkembangnya industri pelet kayu. Mesin yang kami tawarkan berfokus pada peningkatan kualitas dan konsistensi produksi pelet kayu yusehingga memenuhi standar yang dibutuhkan untuk berbagai aplikasi, seperti bahan bakar alternatif, pemanas ruangan, dan pembangkit listrik.

Jika kamu penasaran dengan detail produk lengkapnya, kamu bisa langsung mengunjungi zvezda.id!