Para pembudidaya ikan sudah tidak asing dengan istilah bioflok. Bioflok sendiri berarti gumpalan (flok) dari berbagai mikroorganisme seperti bakteri, jamur, alga, dan lain-lain. Kolam yang menggunakan sistem bioflok menumbuhkan mikroorganisme sebagai pemanfaatan limbah yang terdapat di kolam tempat ikan budidaya hidup. Terbentuknya bioflok terjadi melalui pengadukan mikroorganisme yang dilakukan oleh alat aerasi. Mikroorganisme nantinya akan membentuk flok yang dapat dikonsumsi oleh ikan. Untuk membuat kolam bioflok, para pembudidaya perlu mempelajari cara membuatnya dan mengetahui biayanya. Simak langkah-langkah berikut agar tidak kebingungan!

Cara Membuat Kolam Bioflok

Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara membuat kolam bioflok, para pembudidaya perlu mengetahui pengertian detail tentang kolam bioflok serta apa saja keunggulan dan kekurangan dari kolam bioflok melalui penjelasan di sini: Kolam Bioflok: Sistem Budidaya Alternatif.

Selanjutnya, untuk cara pembuatannya, para pembudidaya dapat menyimak urutan dan penjelasan di bawah ini.

1.  Buat Kolam sebagai Media Budidaya

Alat utama yang harus dipersiapkan pertama adalah kolam. Kolam yang akan menggunakan sistem bioflok adalah kolam terpal berbentuk bulat central drain. Diameter kolam berukuran kurang lebih 3 meter dengan kedalaman 2 meter. Kebersihan kolam perlu menjadi perhatian sehingga kolam perlu disikat sebelum diisi dengan air.

2.  Siapkan Bahan Pembuatan Media Bioflok

Bahan yang perlu disiapkan untuk pembuatan media bioflok adalah sebagai berikut:

  • Garam krosok 1 kg/m3,
  • Kapur dolomit 50 – 15 gram/m3,
  • Molase 100 ml/m3,
  • Probiotik dengan komposisi bakteri Bacillus sp. 10 ml/m3 yang menggunakan kombinasi sel multi dan bioflokulan.

3.  Pelarutan Bahan Bioflok dalam Kolam

Setelah bahan tersedia semua, bahan-bahan tersebut kemudian dilarutkan secara berurutan dengan air dan dimasukkan ke dalam kolam. Selanjutnya, diamkan kolam selama 7 sampai 10 hari hingga permukaan dinding kolam terasa licin. Perlu diketahui para pembudidaya bahwa sistem aerasi perlu dioperasikan saat bahan dimasukkan. Peletakan batu aerasi disesuaikan agar pasokan oksigen merasa di seluruh kolom air kolam.

4.  Perhatikan Kualitas Air

Selanjutnya, kondisi dan keadaan air kolam ikan bioflok perlu diberi perhatian. Ukur dan pertahankan kualitas air dengan minimal kandungan oksigen yang terlarut sebesar 3 mg/L dan pH sebesar 6 hingga 8.

5.  Tebarkan Benih Ikan

Setelah media air siap, langkah berikutnya adalah menebarkan benih ikan ke dalam kolam. Benih yang ada di dalam kolam akan mengalami masa adaptasi selama 1 sampai 2 minggu. Kemudian, benih yang masih hidup nantinya harus diberi pakan setiap hari.

6.  Pengecekan Ikan Secara Berkala

Kemudian, benih ikan nantinya akan tumbuh menjadi ikan yang hidup. Ketika telah menjadi ikan perlu diberi pakan sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Selain itu, pengecekan air juga perlu dilakukan dengan cara-cara berikut:

  • Menambah molase dan probiotik apabila kadar oksigen kurang dari minimal kandungan,
  • Menaburkan dolomit jika pH berubah menjadi asam (dibawah pH 5),
  • Mengupayakan air media bioflok berwarna kecoklatan,
  • Mempertahankan volume flok sampai 50 ml/L,
  • Menghentikan pakan apabila flok terlalu memadati kolam,
  • Memberikan air apabila terjadi penguapan.

Biaya Membuat Kolam Bioflok

Penggunaan kolam bioflok membutuhkan biaya yang cenderung ekonomis. Sistem bioflok diklaim lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan cara konvensional. Meskipun ekonomis, kolam dengan sistem bioflok mampu menghasilkan jumlah lebih banyak hingga 2 kali lipat.

Rincian biaya yang perlu para pembudidaya tidak hanya kolam saja. Para pembudidaya harus menghitung biaya investasi, produksi, hingga keuntungan yang didapatkan dalam satu siklus.

Asumsikan jika para pembudidaya membeli kolam dengan diameter 4m dan selang aerasi 14 titik, maka biaya investasinya kurang lebih Rp5 juta. Biaya investasi tersebut perlu disesuaikan dengan produksi seperti pembelian benih, pakan, listrik, vitamin, dan kebutuhan budidaya ikan lainnya. Namun, biaya investasi yang dikeluarkan akan memberikan keuntungan pula. Harga jual ikan budidaya dari sistem bioflok lebih tinggi dari yang lain.

Hal yang terpenting ketika akan menggunakan sistem bioflok adalah untuk tidak malas mengontrol keadaan kolam setiap hari. Pengontrolan dilakukan untuk mengecek keadaan ikan karena ikan-ikan tersebutlah yang akan memberikan keuntungan bagi pembudidaya.

Itulah cara membuat kolam bioflok beserta biayanya yang perlu para pembudidaya ketahui sebelum melakukannya. Sistem ini mementingkan kontrol air kolam dan ikan budidayanya. Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah pakan ikan. Bagi para pembudidaya yang tidak mau ribet, Anda bisa menggunakan mesin pelet untuk mempermudah pembuatan sekaligus penyimpanan pelet untuk ikan budidaya agar pertumbuhannya bagus dan kualitas terjaga.

Zvezda Industries menawarkan berbagai mesin pelet berkualitas berskala menengah hingga besar. Mesin pelet yang diproduksi beragam dari unggas, ikan, hingga biomassa. Cek zvezda.id untuk detail produk-produknya!