Budidaya ikan nila merupakan salah satu bisnis yang kini memiliki banyak peminat. Tingginya permintaan di pasaran adalah penyebab populernya budidaya ikan ini. Namun, kenyataannya tidak mudah untuk mencapai klaim orang-orang yang mengatakan bahwa bisnis ini menjanjikan. Jika telah memutuskan untuk membudidayakan ikan nila, kamu harus mengetahui cara budidayanya yang baik dan benar. Salah satu upaya yang dapat kamu lakukan adalah menggunakan kolam tanah.

Langsung saja kita bahas mengenai kolam tanah bersama-sama, yuk!

Apa Itu Kolam Tanah?

Kolam tanah merupakan salah satu jenis kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari tanah. Untuk itu, jenis kolam ini membutuhkan lokasi yang relatif lebih luas. Pemilihan lokasi tanah tempat membuat kolam tanah harus cermat. Cari tahu terlebih dahulu kualitas tanahnya, apakah cocok dijadikan kolam tanah atau tidak. Hal tersebut penting karena jenis tanah tertentu tidak begitu kuat ketika menahan air kolam sehingga perlahan-lahan air akan surut.

Pembuatan kolam ini dilakukan secara tradisional, yaitu menggali tanah dengan kedalaman tertentu. Kemudian, tanggul penahan air dibuat di galian tanah tersebut. Oleh karena itu, biaya pembuatannya tidak terlalu mahal dan kolam tanah juga mampu meningkatkan pertumbuhan ikan nila.

Kelebihan Kolam Tanah Untuk Ikan Nila

Meskipun bersifat tradisional, kolam tanah masih memiliki banyak kelebihan bagi pembudidaya di daerah. Berikut adalah beberapa kelebihannya.

  • Biaya lebih murah daripada kolam jenis tembok.
  • Kaya akan mineral renik yang bermanfaat bagi ikan.
  • Jenis pakan alami melimpah.
  • Tanah bisa menjadi penstabil ion dalam air.
  •  Air kolam tidak cepat bau.
  • Ikan lebih cepat besar karena asupan di dalam kolam melimpah.

Kekurangan Kolam Tanah Untuk Ikan Nila

Kolam tanah juga mempunyai keterbatasan sehingga tidak dapat dibangun pada kondisi lokasi tertentu. Berikut adalah beberapa kekurangannya.

  • Memerlukan pemeliharaan yang rutin dan teliti.
  • Tanggul rentan mengalami kerusakan dan gampang bocor.
  • Hama mudah masuk seperti kepiting yang suka menggali tanah.
  • Sulit mengontrol kualitas air ketika musim hujan.
  • Dinding dan dasar kolam rentan terkikis oleh air.

Cara Membudidayakan Ikan Nila di Kolam Tanah

Sebelum memulai budidaya ikan nila di kolam tanah, ada beberapa hal yang perlu para pembudidaya cermati agar mendapatkan hasil panen yang memuaskan.

1. Perencanaan Kolam Tanah

Sebelum mulai membangun, pilihlah permukaan tanah yang tidak mudah berporos dan bisa menampung air dengan volume besar. Karakter tanah yang cocok menjadi kolam tanah adalah tanah subur, bebas dari minyak, dan jauh dari lokasi perindustrian agar tidak mudah tercemar oleh limbahnya. Selain itu, lokasinya lebih baik berada di dekat sumber air untuk menjaga dan mengontrol sirkulasi airnya.

Langkah-langkah pembuatan tanah kolam adalah sebagai berikut.

  1. Menggali tanah sesuai dengan bentuk serta ukuran yang sudah ditetapkan.
  2. Mengeringkan dasar kolam dengan cara menjemurnya dalam kurun waktu 3-7 hari. Kolam sudah kering ketika ada retakan di dasarnya dan ketika diinjak akan meninggalkan jejak sedalam 1-2 cm.
  3. Mengolah dasar kolam tanah supaya bersih dari kotoran dan bebatuan.
  4. Membuat saluran untuk air kolam.
  5. Melakukan pengapuran untuk menjaga tingkat pH air normal (7-8). Pertama-tama tentukan dosis kapur dengan cara mengecek pH air. Perumpamaan dosis adalah sebagai berikut; untuk pH 6 sebesar 500 kg/ha, pH 5-6 membutuhkan dosis 500-1.500 kg/ha, pH 4-5 membutuhkan dosis sebesar 1-3 ton/ha.
  6. Memasukkan kapur sampai kedalaman 10 cm dari permukaan tanah dan diamkan selama 2-3 hari.
  7. Melakukan pemupukan dengan pupuk organik agar tanah kolam subur.
  8. Memasukkan air ke kolam dengan dimulai dari kedalaman 10-20 cm dan diamkan 3-5 hari agar ganggang dan organisme air tumbuh.
  9. Setelah air kolam terkena sinar matahari, isi kolam dengan air kembali setinggi 60-70 cm.

2. Pemilihan Bibit Ikan Nila

Pilihlah bibit ikan nila yang memiliki kualitas terbaik dari peternak yang telah terpercaya. Pastikan kesehatannya terjamin, aktif, dan ukurannya seragam. Jika bibit ikan nila baik, maka pertumbuhannya akan lebih cepat dan hasil panennya baik. Kamu juga bisa mendapatkan panduan lain dalam membudidayakan ikan nila melalui artikel Tips dan Trik Ternak Ikan Nila.

3. Penebaran Bibit

Pembudidaya perlu memeriksa padat tebar kolam sebelum menebarkan bibit. Padat tebar kolam yang ideal berkisar antara 15-30 ekor/m2 dengan ketentuan bobot bibit ikan nila antara 10-20 gram/ekor.

Sebaiknya jangan langsung menebar bibit ke kolam tanah namun biarkan ikan nila beradaptasi dengan suhu kolam. Caranya dengan menggunakan proses aklimatisasi, yaitu membiarkan wadah plastik berisi bibit mengambang di permukaan air dan didiamkan beberapa jam. Setelah itu, buka wadah plastik kemudian bibirkan bibir keluar dengan sendirinya secara perlahan.

4. Pemberian Pakan

Pakan untuk ikan nila bisa berupa pakan alami atau pakan buatan. Kandungan nutrisi dalam makannya juga perlu diperhatikan. Ikan nila sendiri, mereka membutuhkan protein, karbohidrat, dan lemak. Untuk pakan buatan seperti pelet membutuhkan kadar protein sebanyak 20-30%. Pembuatan pelet dapat menggunakan mesin pelet kombinasi untuk membantu pencampuran bahan agar hasilnya lebih optimal.

Porsi pakan setiap harinya adalah 3% dari total bobot tubuh ikan. Pemberian pakan diberikan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.

5. Pengecekan Kualitas Air

Pengecekan kualitas air bisa dilakukan secara berkala. Parameter yang wajib diperiksa adalah kadar pH dan oksigennya. Ketika air kolam kekurangan oksigen, tingkatkan aliran debit air pada sistem sirkulasi agar air tergantikan dengan air baru yang kaya oksigen.

6. Pemanenan Ikan

Siklus budidaya ikan nila di kolam tanah adalah 4-6 bulan ketika sudah memasuki bobot 300 gr/ekor atau 3-4 ekor/kg.

Itulah cara membudidayakan ikan nila di kolam tanah. Apakah tertarik untuk mencobanya?

Lengkapi kebutuhan mesin ternakmu dengan zvezda.id!